KARAWANG, KANALKARAWANG.COM – Penyidik Mabes Polri memeriksa Koordinator Lapangan (Korlap) aksi unjuk rasa di PT Jui Shin, Ujang Nur Ali, terkait peristiwa pada 17 April 2025 lalu. Pemeriksaan dilakukan setelah adanya pelaporan terhadap dirinya serta Kepala Desa Tamansari, Ai Ratna Ningsih.
Kasus ini menyoal dugaan pelanggaran Pasal 170 dan/atau Pasal 406 KUHP, menyusul kericuhan yang terjadi saat aksi berlangsung.
Ujang Nur Ali menjelaskan, aksi yang digelar kala itu merupakan kelanjutan dari rangkaian penyampaian aspirasi yang telah dilakukan sebelumnya. Tuntutan yang diangkat, antara lain penolakan pertambangan PT MPB atau PT GSI, perbaikan jalan rusak, serta perbaikan jembatan Cicangor yang putus. Menurutnya, kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai prosedur dengan pemberitahuan resmi kepada pihak berwenang.
“Pos satpam itu terbakar, bukan dibakar. Kami melakukan aksi sesuai prosedur, sudah ada pemberitahuan ke Polres Karawang, dan di lapangan juga ada petugas kepolisian yang mengawal kegiatan,” ujarnya kepada Ayokarawang, Senin (11/8/2025).
Ia menegaskan, kericuhan yang terjadi merupakan spontanitas massa dan tidak diperintahkan oleh korlap maupun panitia.
“Kami sebagai korlap tidak bisa mengenali satu per satu peserta aksi karena isu yang diangkat adalah isu publik. Kami mengundang publik untuk ikut menyuarakan pendapat sebagaimana dijamin undang-undang,” tegasnya.
Aksi yang digelar di depan gerbang PT Jui Shin Indonesia tersebut mendesak pihak perusahaan dan pemerintah daerah untuk merespons tuntutan warga. Namun, kata Ujang, tidak ada tanggapan dari perusahaan maupun pemerintah kabupaten dan provinsi saat aksi berlangsung.
Sebelumnya, pihaknya mengaku telah mencoba jalur dialog melalui rapat dengar pendapat (RDP) bersama DPRD Karawang dan DPRD Provinsi Jawa Barat. Selain Ujang, Kepala Desa Tamansari, Ai Ratna Ningsih, juga telah dimintai keterangan oleh penyidik terkait peristiwa itu.
“Kami sudah memberikan klarifikasi. Sekarang tinggal menunggu proses selanjutnya,” pungkasnya.(red)
