Saturday, August 2, 2025
spot_img
HomeUmumPenundaan Paspor Merah Putih, Imigrasi Alihkan Fokus ke Inovasi Layanan Digital

Penundaan Paspor Merah Putih, Imigrasi Alihkan Fokus ke Inovasi Layanan Digital

- Advertisement -

JAKARTA, KANALKARAWANG.COM – Rencana peluncuran paspor desain merah putih yang semula dijadwalkan bertepatan dengan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025 resmi ditunda. Keputusan ini diambil oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi sebagai bagian dari penyesuaian kebijakan menyusul terbitnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, menyatakan bahwa penundaan tersebut merupakan hasil evaluasi menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak dan mempertimbangkan tanggung jawab institusi terhadap efisiensi kebijakan.

“Setelah melalui evaluasi secara menyeluruh, Ditjen Imigrasi memutuskan untuk menunda implementasi paspor desain merah putih. Keputusan ini diambil dengan penuh pertimbangan dan tanggung jawab, serta melibatkan banyak pihak,” ungkap Yuldi.

Ia menambahkan, efisiensi anggaran membuat Imigrasi harus meninjau ulang sejumlah program agar lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Analisis terhadap opini publik yang dilakukan sejak peluncuran desain paspor pada Agustus 2024 hingga Juli 2025 mengungkap bahwa masyarakat lebih menaruh perhatian pada substansi paspor dibanding desain fisik. Dari 1.642 unggahan di berbagai kanal media sosial, masyarakat cenderung mendukung pelayanan yang lebih berdampak langsung, terutama dalam hal penguatan posisi paspor Indonesia secara global dan digitalisasi layanan.

Sebagai respons, Ditjen Imigrasi kini memprioritaskan pengembangan sistem berbasis digital, peningkatan keamanan, serta perbaikan layanan keimigrasian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

“Perlu digarisbawahi bahwa ditundanya kebijakan ini bukan berarti fokus untuk memperkuat Paspor Indonesia berhenti dilakukan. Langkah strategis yang melibatkan instansi Pemerintah terkait serta seluruh masyarakat Indonesia diperlukan, dan kami harap kita semua dapat saling mendukung guna memperkuat Paspor Indonesia,” tegas Yuldi.

Senada dengan hal tersebut, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, memastikan bahwa upaya penguatan paspor Indonesia tetap berjalan melalui inovasi jangka panjang, khususnya dalam aspek keamanan digital dan pelayanan publik.

“Kami berterima kasih atas pengertian dan dukungan masyarakat dalam menghadapi penyesuaian ini,” pungkasnya.*(red)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular