JAKARTA, KANALKARAWANG.COM — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyambut baik terselenggaranya Kongres Persatuan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang digelar di Cikarang, Bekasi, pada 29–30 Agustus 2025.
Menurutnya, kongres ini menjadi momentum penting untuk mengakhiri dualisme kepengurusan yang telah memecah PWI hampir dua tahun terakhir.
“Kami tentu senang mendapat kabar Kongres Persatuan PWI berjalan lancar dan demokratis. Semoga PWI betul-betul bersatu lagi dan kembali fokus untuk turut mengawal jurnalisme Indonesia yang profesional dan berkualitas,” ujar Meutya, Rabu, 3 September 2025).
Meutya memberikan pernyataan tersebut usai menerima Ketua Umum PWI terpilih, Akhmad Munir, dan Ketua Dewan Kehormatan (DK) terpilih, Atal S. Depari, di kantor Kemenkomdigi. Ia hadir bersama Wamen Komdigi Nezar Patria dan Dirjen Komunikasi Publik dan Media, Fifi Alyda Yaya.
Dalam pertemuan itu, Menkomdigi menegaskan pentingnya rekonsiliasi menyeluruh agar PWI kembali solid.
“Masukkan Pak Hendry (Ch Bangun). Agar benar-benar rekonsiliasi dan bersatu kembali,” pesan Meutya
Seperti diketahui, sejak Kongres Bandung 2023 dan Kongres Luar Biasa Jakarta 2024, PWI sempat terbelah menjadi dua kubu. Namun, berkat dukungan Kemenkomdigi dan tokoh pers Dahlan Dahi, kedua pihak akhirnya sepakat menyelenggarakan Kongres Persatuan.
Melalui kongres tersebut, Akhmad Munir yang juga Dirut LKBN Antara terpilih secara demokratis sebagai Ketua Umum PWI. Sementara itu, Atal S. Depari dipercaya memimpin Dewan Kehormatan PWI untuk periode 2025–2030
Menjawab harapan Menkomdigi, Akhmad Munir menegaskan bahwa kepengurusan baru akan mengakomodasi semua unsur termasuk pengurus hasil Kongres Bandung yang dipimpin Hendry Ch Bangun.
“Nama Pak Hendry sudah masuk dalam daftar pengurus baru yang sedang dirancang oleh formatur,”jelas Munir.
Munir juga menyampaikan bahwa formatur tengah merampungkan struktur kepengurusan agar segera mengurus penerbitan Akta Hukum (AHU) dari Kemenkumham. Pelantikan pengurus baru rencananya akan digelar di Museum Pers Nasional, Solo, pada akhir September 2025.
Di sisi lain, Meutya Hafid menegaskan bahwa Kemenkomdigi siap berkolaborasi dengan PWI untuk menjaga kualitas jurnalistik di tengah derasnya arus informasi digital.
“Kami siap berkolaborasi dengan PWI untuk memastikan para wartawan bekerja profesional, menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, dan menjaga kualitas pemberitaan di tengah gempuran arus informasi yang masif,”ungkapnya.
Kongres Persatuan PWI menjadi titik balik penting bagi organisasi wartawan terbesar di Indonesia ini. Harapannya, PWI bisa kembali solid dan memainkan peran strategis dalam mengawal kebebasan pers serta menjaga marwah jurnalistik nasional.(red)
