KARAWANG, KANALKARAWANG.COM — Aroma ketegangan mengiringi pelaksanaan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Karawang, Minggu (7/9/2025).
Bertempat di aula Restoran Lebak Sari Indah Karawang, forum ini digelar sebagai jawaban atas keresahan kolektif para alumni lintas angkatan atas kepemimpinan Deden Permana yang dinilai gagal menjaga eksistensi organisasi.
Hasilnya, Muscablub memutuskan Nur Ali sebagai Ketua PC IKA PMII Karawang yang baru. Keputusan ini diambil setelah diwarnai isu perebutan kekuasaan, tudingan kudeta, hingga makar.
Langkah Muscablub bukan tanpa alasan. Para alumni dari berbagai angkatan menilai kepengurusan sebelumnya di bawah Deden Permana mengalami kevakuman dan stagnasi.
Sejumlah masalah serius mencuat, yang antaranya Kevakuman kepengurusan, Minimnya koordinasi antar alumni, Kurangnya konsolidasi organisasi, Kelemahan administrasi dan Tidak adanya evaluasi berkala terhadap program dan keberlangsungan organisasi.
Situasi ini memicu penurunan drastis kepercayaan kader dan alumni terhadap kepengurusan lama, membuat peran PC IKA PMII Karawang terhenti dalam mengawal kaderisasi dan memberikan kontribusi sosial.
Eksistensi organisasi pun memudar di ruang publik Karawang.
Dalam forum Muscablub, Sulton, pimpinan sidang sekaligus mantan Ketua PC PMII Karawang 2009-2010, menegaskan bahwa pemilihan Nur Ali sebagai ketua adalah hasil kesepakatan bersama para alumni dan mantan ketua Cabang PMII Karawang lintas angkatan.
“Kalau di luar sana sempat terdengar ada perebutan, kudeta, bahkan makar, sebetulnya tidak seperti itu. Ini adalah bentuk kepedulian kita bersama. Mandat dari para alumni dan para mantan ketua PC PMII Karawang yang mewakili perangkatan diberikan kepada sahabat Nur Ali untuk menggantikan ketua IKA sebelumnya, sahabat Deden Permana,” ujar Sulton tegas.

Dalam sambutannya, Nur Ali mengakui menerima keputusan ini demi menjaga soliditas organisasi dan menghindari potensi konflik lebih jauh.
“Sebenarnya saya agak keberatan, tetapi karena teman-teman sudah sepakat, saya terima amanah ini. Khawatir teman-teman dapat tekanan, sedangkan saya sudah tidak mempan dengan hal seperti itu,” ungkap Nur Ali.
Nur Ali menegaskan bahwa kepemimpinannya bukan otoritarian. Ia berkomitmen membangun organisasi bersama-sama dengan alumni lintas angkatan.
“Saya tidak pernah percaya diri menjalankan sesuatu tanpa ada mandat dari teman-teman. Ke depan, kita bangun IKA ini bareng-bareng. Semua keputusan besar akan didelegasikan dan dibicarakan bersama, termasuk soal gagasan, relasi, dan jaringan,” tambahnya.
Nur Ali juga membuka diri terhadap kritik dan masukan dari seluruh alumni.
“Saya pribadi justru rela mendapat kritik. Itu lebih bagus, karena tanpa dukungan dan masukan, organisasi ini bisa vakum lagi,” tegasnya.
Di sisi lain, Imam MD, salah satu alumni senior yang hadir, menegaskan bahwa Muscablub ini sudah sah secara mekanisme dan memenuhi kuorum. Alumni siap mengambil langkah tegas jika keputusan ini diganggu atau tidak diakui oleh PB IKA PMII pusat.
“Apabila hasil Muscablub yang sah ini dipersoalkan saat pengajuan SK, kita atas nama PC IKA PMII Karawang Siap menuntut aksi ke pusat PB IKA PMII pusat di Jakarta.” tegas Imam dengan lantang.
Dengan terpilihnya Nur Ali sebagai ketua baru, para alumni menaruh harapan besar agar IKA PMII Karawang kembali solid, aktif, dan relevan.
Fokus utama kepengurusan baru ialah Menghidupkan kembali kaderisasi dan konsolidasi alumni, Mengembalikan peran organisasi dan Membangun jejaring juga kolaborasi lintas sektor agar IKA PMII Karawang punya posisi strategis dalam kebijakan daerah.
Muscablub ini bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi momentum kebangkitan IKA PMII Karawang untuk merebut kembali eksistensi organisasi di ruang publik Karawang
Dengan terlaksananya muscablub ini menjadi alarm kebangkitan sekaligus tamparan keras bagi kepengurusan sebelumnya.(red)


