KARAWANG, KANALKARAWANG.COM — Dalam momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Greenpeace Indonesia mengajak seluruh pemimpin negeri untuk meneladani sikap dan ajaran Rasulullah dalam memimpin umat.
Bagi Greenpeace, perayaan Maulid seharusnya tidak sekadar menjadi seremoni tahunan, melainkan juga menjadi pengingat akan pentingnya kepemimpinan yang adil, dekat dengan rakyat, dan menolak segala bentuk kezaliman.
“Teladan Rasulullah mengajarkan bahwa kepemimpinan adalah amanah, bukan sekadar jabatan. Seorang pemimpin harus hadir untuk umat, mendengar aspirasi mereka, dan mengayomi rakyatnya,” tulis Greenpeace melalui akun Instagramnya, Jumat (5/9).
Dalam unggahannya, Greenpeace menegaskan bahwa realitas sosial saat ini justru menunjukkan ketimpangan yang mencolok. Rakyat kerap turun ke jalan menuntut keadilan dan hak hidup yang layak, namun sering kali suara mereka diabaikan bahkan direpresi.
Mengutip Surat Ali Imran ayat 159, tentang pentingnya kepemimpinan yang lembut dan penuh kasih:
“Maka sebab rahmat dari Allah, engkau bersikap lemah lembut kepada mereka. Seandainya engkau bersikap kasar, mereka pasti menjauh. Maafkanlah mereka, mohonkan ampun, dan ajaklah bermusyawarah dalam segala urusan.”
Greenpeace menekankan bahwa kepemimpinan sejati menuntut keberanian untuk menolak kezaliman, mengedepankan musyawarah, dan memprioritaskan kesejahteraan rakyat.
“Maulid Nabi adalah momen refleksi. Sudah saatnya pemimpin kembali meneladani Rasulullah: hadir untuk umat, menebarkan kasih sayang, serta menegakkan keadilan,” tambahnya.
Hari ini kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Teladannya mengajarkan bahwa kepemimpinan adalah amanah untuk menebar keadilan dan kasih sayang bagi umat. Bukan untuk membungkam, menakut-nakuti, atau merampas suara rakyat
Di tengah situasi bangsa saat ini, mari jadikan Maulid sebagai pengingat: kebenaran tidak boleh dikorbankan, keadilan harus terus diperjuangkan, dan suara rakyat harus tetap hidup.(red)
