KARAWANG, KANALKARAWANG.COM – Bagi warga yang kerap melintas di perlintasan kereta api Johar, Karawang, pemandangan kemacetan sudah jadi “menu harian”. Namun, ada satu hal yang tak kalah konsisten: liputan harian dari seorang pria yang akrab disapa “A Yayang”.
Rumah A Yayang persis di pinggir jalan, hanya beberapa meter dari palang pintu kereta. Posisi ini membuatnya seperti memiliki “studio siaran” pribadi, lengkap dengan latar belakang antrean kendaraan yang mengular. Hampir setiap hari, ia membagikan video situasi lalu lintas, mengomentari panjangnya kemacetan, dan menyapa penonton dengan gaya santai dan celetukan khasnya.
Dalam video terbarunya, Kamis (14/8), A Yayang melaporkan kemacetan di kedua arah. “Dari Telukjambe menuju Johar macet, dari Johar menuju Telukjambe juga macet. Pokokna mah wel, kemacetan panjang-panjang terus sampai ka Telukjambe,” ujarnya sambil merekam deretan kendaraan yang nyaris tak bergerak.

Ironisnya, di tengah kemacetan yang sudah langganan ini, tak terlihat satu pun petugas polisi lalu lintas mengatur kendaraan. Padahal, keberadaan mereka jelas dibutuhkan untuk mencegah penumpukan dan saling serobot.
Yang lebih miris, Pemkab Karawang seolah menutup mata terhadap persoalan ini. Tak ada skema rekayasa lalu lintas, tak ada solusi permanen, bahkan sekadar papan informasi pun nihil.
Entah menunggu apalagi pemerintah daerah — mungkin menunggu liputan harian A Yayang menjadi acara TV nasional, atau menunggu kemacetan Johar masuk rekor MURI sebagai “Macet Paling Konsisten Se-Jawa Barat”.
A Yayang, menyampaikan harapannya agar pemerintah dan pihak terkait benar-benar membenahi masalah di pintu kereta Johar.
“Setiap tahun tidak ada solusi dari pemerintah. Pernah beberapa bulan yang lalu ada anggota Polantas dan Dishub yang mengatur, tapi tidak bertahan lama, hanya dua-tiga hari saja seingat saya. Mudah-mudahan dengan naiknya berita ini bisa menjadi evaluasi untuk Pemda dan pihak Satlantas, agar bisa mengurangi kemacetan, khususnya di jam 5 sampai jam 7 malam, saya Yayang Teguh Firmansyah, Wassalamualaikum Warrohmatulohi Wabarrokatuh.” ujarnya.
Meski begitu, bagi warganet, liputan A Yayang justru menjadi hiburan. Gaya bicaranya yang blak-blakan dan narasinya yang singkat namun menggelitik membuatnya dianggap sebagai “juru bicara resmi kemacetan Johar”.
“Ya namanya juga di depan rumah, tiap hari lewat sini lihat macet, sekalian saja direkam. Buat hiburan dan info juga,” ujarnya saat ditemui reporter Kanalkarawang.com.
Fenomena ini menunjukkan satu hal: di Karawang, kadang informasi paling cepat dan akurat justru datang dari warga biasa dengan ponsel di tangan, bukan dari pemerintah yang punya anggaran besar dan segudang staff.*(red)


