KARAWANG, KANALKARAWANG.COM -Polemik seleksi calon tenaga kerja PT FCC Indonesia yang digelar di SMKN 12 Bandung terus menuai kecaman dari berbagai pihak. Setelah Ketua DPRD Karawang, H. Endang Sodikin, menyuarakan kritik keras, kini giliran elemen masyarakat dari organisasi kemasyarakatan 234 Solidarity Community (234 SC) Karawang yang ikut bersuara.
Mewakili ormas tersebut, Wakil Sekretaris 234 SC Karawang, Cakra, menyebut langkah PT FCC sebagai bentuk pengabaian terhadap komitmen perusahaan kepada warga lokal.
“Kalau perusahaan beroperasi di Karawang, rekrutmen pun harus di Karawang. Kami anggap ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap putra daerah,” tegas Cakra kepada Kanalkarawang.com, Kamis (24/7/2025).

Menurut Cakra, sikap semacam ini mencederai rasa keadilan bagi ribuan pencari kerja asal Karawang yang setiap tahun bersaing untuk mendapatkan peluang kerja di kawasan industri sendiri.
“Jangan cuma fasilitasnya diambil, tapi masyarakatnya disisihkan. Warga kami banyak yang menganggur, tapi malah yang direkrut orang luar. Ini menyakitkan!” ujarnya dengan nada kecewa.
Cakra juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal persoalan ini hingga tuntas, bahkan tidak menutup kemungkinan akan melakukan aksi jika tidak ada klarifikasi resmi dari pihak manajemen PT FCC Indonesia.
“Kalau perlu, kami turun ke lapangan. Ini bukan soal satu-dua orang, ini soal harga diri masyarakat Karawang,” tegasnya.
Ia meminta Disnakertrans dan Badan Pengawas Ketenagakerjaan di Karawang agar tidak tinggal diam dan segera memanggil manajemen perusahaan tersebut untuk menjelaskan secara terbuka pola rekrutmen mereka.
“Kita punya Perda, punya aturan. Kalau dibiarkan seperti ini, semua perusahaan bisa semaunya sendiri. Jangan anggap remeh kekuatan masyarakat,” tambah Cakra.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, pihak PT FCC Indonesia belum memberikan tanggapan atau klarifikasi resmi. Di sisi lain, kekecewaan publik terus bergulir, terutama dari kalangan pemuda dan pencari kerja lokal yang merasa terabaikan oleh industri yang berdiri di tanah mereka sendiri.(red)