KARAWANG, KANALKARAWANG.COM — Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) memulai rangkaian Dies Natalis ke-11 dengan kegiatan ziarah ke makam Bupati Karawang pertama, Adipati Singaperbangsa, di Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon, Jumat (3/10/2025).
Ziarah tersebut bukan sekadar ritual seremonial, tetapi menjadi wujud penghormatan terhadap sosok yang namanya diabadikan sebagai identitas kampus. Kegiatan diawali doa bersama dan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim serta janda di sekitar area makam. Sejumlah tokoh masyarakat yang selama ini turut merawat situs bersejarah itu juga hadir.
Rektor Unsika, Prof. Dr. H. Ade Maman Suherman, S.H., M.Sc., menegaskan bahwa momentum Dies Natalis menjadi pengingat bagi seluruh sivitas akademika agar terus berbenah dan berdaya saing.
“Rangkaian kegiatan akan berlanjut dengan Sidang Senat Terbuka pada Senin mendatang sekaligus pengukuhan Guru Besar Prof. Abu Bakar dari Fakultas Pertanian. Puncaknya, pekan depan akan diisi dengan jalan sehat serta penghargaan untuk dosen, pegawai, dan mahasiswa berprestasi,” ujar Prof. Ade.
Mengusung tema “Unggul, Berdampak, dan Mendunia”, Unsika bertekad memperkuat kualitas tridharma perguruan tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kami ingin Unsika terus menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II Unsika, Dr. Dede Jajang Suyaman, S.E., M.M., menyebut ziarah ke makam Adipati Singaperbangsa akan dijadikan agenda rutin setiap tahun.
“Ini bukan hanya tradisi, tapi juga bentuk keteladanan. Kita belajar dari nilai perjuangan dan dedikasi sang Adipati dalam membangun Karawang,” ujarnya.
Dr. Dede juga menambahkan, Unsika terus berupaya meningkatkan prestasi dan sarana pembelajaran. Salah satunya melalui pembangunan Kampus 2 dengan dukungan dana SBSN, guna menjawab kebutuhan ruang belajar yang semakin meningkat.
Ia mengajak seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk menjaga semangat kebersamaan.
“Kita semua harus siap menjadi yang unggul, berdampak, dan mendunia,” tandasnya.
Dengan ziarah dan doa di pusara pendiri Karawang, Unsika tak sekadar memperingati usia, tetapi juga meneguhkan arah perjalanan menuju universitas yang berakar kuat pada nilai lokal dan berpandangan global.(jbr)


