KARAWANG, KANALKARAWANG.COM — Suasana penuh semangat mewarnai Lapangan Sepak Bola Ascheva, Kampung Pakopen, Desa Tegalsari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, pada Minggu, 5 Oktober 2025. Puluhan anak-anak usia di bawah 10 tahun (U-10) berlari, menendang, dan berjuang di tengah teriknya matahari dalam ajang Turnamen Sepak Bola Ninefeo U-10 yang digelar oleh 234 Solidarity Community (SC) Pengurus Cabang Purwasari.
Turnamen yang diikuti 12 klub U-10 ini dibagi ke dalam tiga grup, dan berhasil terselenggara dengan tertib, aman, serta penuh sportivitas. Setelah melewati babak penyisihan dan partai final yang sengit, Bizone U-10 tampil sebagai juara pertama, sementara posisi juara kedua diraih oleh Ascheva U-10 tuan rumah yang juga tampil mengesankan sepanjang turnamen.

Ketua PC 234 SC Purwasari, Dita Nugraha Priadi, menyampaikan apresiasi atas antusiasme luar biasa dari para peserta, pelatih, orang tua, serta masyarakat sekitar yang turut mendukung jalannya kegiatan.
“Alhamdulillah, turnamen Ninefeo U-10 ini bisa berjalan dengan lancar dan kondusif sampai akhir. Kami bersyukur karena semua berjalan tertib dan sportif. Anak-anak bermain dengan semangat tinggi, dan itu yang paling membanggakan,” ujar Dita kepada Reporter KanalKarawang.com.

Menurut Dita, kegiatan ini tidak hanya tentang kompetisi, tetapi juga bagian dari pembinaan karakter, mental, dan keterampilan anak-anak usia dini. Melalui sepak bola, anak-anak belajar arti kerja sama, sportivitas, serta kejujuran di lapangan.
“Tujuan utama turnamen 234 SC Purwasari Cup ini adalah untuk mengembangkan bakat dan keterampilan anak-anak, membina mental dan karakter, menumbuhkan rasa persahabatan, serta mencari bibit unggul. Kami ingin mereka belajar berjuang, belajar kalah, dan belajar menang dengan cara yang bermartabat,” ujarnya menambahkan.
Lebih jauh, Dita menegaskan bahwa ajang ini diharapkan menjadi wadah penjaringan bibit muda pesepak bola dari perkampungan yang nantinya bisa disalurkan ke klub atau lembaga pembinaan yang lebih besar.
“Karawang punya banyak potensi pesepak bola muda, terutama dari pelosok desa. Kadang mereka hanya butuh wadah dan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan. Melalui turnamen ini, kami ingin membuka jalan bagi mereka,” ungkapnya.
Turnamen ini sukses terselenggara berkat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari orang tua pemain, pelatih, perangkat desa, hingga sponsor lokal yang turut membantu menyukseskan acara. Panitia juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi, meski tidak disebut satu per satu.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada semua yang sudah terlibat orang tua, pelatih, official, adik-adik pemain, dan para sponsor. Tanpa dukungan mereka, kegiatan ini tidak akan bisa berjalan seperti hari ini. Haturnuhun atas kerja samanya,” kata Dita dengan penuh rasa syukur.
Di lapangan, turnamen ini tidak hanya diwarnai persaingan sengit, tetapi juga tampak penuh keakraban antar peserta. Para pelatih dan ofisial menekankan pentingnya bermain dengan hati dan menjaga sportivitas. Para orang tua pun tampak antusias, memberi semangat dari pinggir lapangan tanpa tekanan, menciptakan suasana yang edukatif dan menyenangkan.

Dita berharap turnamen serupa bisa terus berlanjut setiap tahun, bahkan berkembang ke jenjang yang lebih mapan.
“Semoga ke depan 234 SC PC Purwasari bisa kembali menyelenggarakan turnamen kejenjang yang lebih mapan dan besar. Kami ingin menjadikan kegiatan seperti ini agenda rutin yang tidak hanya fokus pada kompetisi, tetapi juga pembinaan jangka panjang,” ujarnya optimistis.
Ia juga menegaskan bahwa semangat 234 SC bukan hanya dalam solidaritas sosial, tetapi juga dalam kontribusi nyata terhadap pengembangan potensi generasi muda.
“Kami ingin membuktikan bahwa 234 SC Karawang terkhusus 234 SC PC Purwasari juga bisa berperan membangun karakter anak bangsa. Dari Purwasari untuk Karawang, dari kampung untuk Indonesia,” pungkasnya.
Turnamen Ninefeo U-10 menjadi bukti bahwa semangat pembinaan sepak bola di Karawang tak hanya lahir dari akademi besar, tapi juga dari inisiatif warga terutama generasi muda di tingkat akar rumput. Dari lapangan kampung, semangat olahraga tumbuh menjadi harapan bahwa dari Purwasari, bisa lahir pemain-pemain hebat yang suatu hari nanti membela klub profesional, bahkan tim nasional.(red)


